Malang, 20 Mei 2024 – Departemen Geografi Universitas Negeri Malang (UM) menggelar kuliah tamu internasional yang menghadirkan Ngoc Ho Nhu, Vice Director of Tourism Program di Thu Dau Mot University, Vietnam. Acara yang berlangsung di Gedung A6, Ruang 503 ini dihadiri oleh mahasiswa kelas Offering I/2022 dan dimulai pukul 13.00 WIB. Kuliah tamu ini merupakan hasil kolaborasi dengan Dr. Yuswanti Wirahayu Ariani, M.Si, seorang pakar dalam bidang pariwisata di UM.
Kuliah tamu ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai Community-Based Tourism (CBT), dengan fokus pada studi kasus Desa Tan Hoa di Quang Binh, Vietnam. Acara dibuka dengan perkenalan Ngoc Ho Nhu, yang kemudian melanjutkan dengan pemutaran video singkat tentang potensi pariwisata di Vietnam.
Dalam presentasinya, Ngoc Ho Nhu menjelaskan keunikan pariwisata di Desa Tan Hoa, di mana masyarakat setempat berhasil menjadikan banjir tahunan sebagai daya tarik wisata. Wisatawan datang untuk mengalami langsung fenomena alam ini dan melihat bagaimana masyarakat beradaptasi dan hidup berdampingan dengan banjir. “Desa Tan Hoa menunjukkan bagaimana bencana alam bisa diubah menjadi peluang pariwisata yang menarik,” ujar Ngoc Ho Nhu.
Selain banjir tahunan, desa ini juga menawarkan berbagai kegiatan atraktif lainnya, seperti mengunjungi gua terbesar di dunia, Son Doong. Wisatawan juga dapat merasakan pengalaman hidup sebagai warga lokal, berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari masyarakat, dan menikmati keindahan alam sekitar.
Ngoc Ho Nhu juga membahas persamaan antara Vietnam dan Indonesia dalam sektor pariwisata. Kedua negara memiliki potensi pariwisata yang menonjolkan keindahan alam dan kekayaan budaya. Namun, kondisi ekonomi di kedua negara tersebut masih menjadi kendala dalam pengembangan sektor pariwisata. Oleh karena itu, pendekatan CBT menjadi pilihan utama untuk memperkenalkan dan menunjukkan keunikan dari daya tarik pariwisata masing-masing negara.
Ngoc Ho Nhu menekankan pentingnya peran anak muda sebagai pelaku pariwisata, terutama sebagai promotor untuk menarik pengunjung dan wisatawan. Beliau juga menekankan bahwa pendekatan CBT adalah kunci dalam memberdayakan komunitas lokal dan memastikan keberlanjutan pariwisata.
Sesi tanya jawab menjadi bagian yang paling menarik perhatian. Salah satu peserta bertanya, “Bagaimana meningkatkan potensi etnik pedalaman yang sulit dijangkau sehingga bisa menjadi daya tarik dari CBT?” Ngoc Ho Nhu menjelaskan bahwa ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan CBT, seperti aksesibilitas, pemberdayaan komunitas, konsep keberlanjutan, dan promosi.
“Keberlanjutan dan inovasi adalah kunci dalam mengembangkan pariwisata yang berhasil,” tegas Ngoc Ho Nhu.
Kuliah tamu ini ditutup dengan kesimpulan bahwa para peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pariwisata, termasuk aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan dan cara-cara efektif untuk meningkatkan sektor ini. Acara berlangsung secara informatif dan kondusif, memberikan manfaat besar bagi semua yang hadir.
Dengan pengetahuan yang diperoleh, diharapkan para mahasiswa dapat berkontribusi dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan dan menarik lebih banyak wisatawan ke Indonesia. Peran anak muda sebagai pelaku pariwisata sangat penting, terutama sebagai promotor yang aktif dalam menggaet pengunjung dan wisatawan untuk menikmati pariwisata yang dikelola oleh masyarakat lokal.
Recent Comments