Percepatan pembangunan belum memiliki hasil yang signifikan dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2020) sampai dengan tahun 2021, mayoritas penduduk miskin di Indonesia merupakan masyarakat yang tinggal di kawasan perdesaan. Ketimpangan kondisi kesejahteraan masyarakat antara wilayah perdesaan dan perkotaan terutama disebabkan oleh adanya disparitas distribusi sumberdaya ekonomi antara kedua wilayah tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pembangunan desa harus dilakukan dengan cerdas (smart) yang berarti bahwa penyelesaian masalah harus dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan pertumbuhan masalah itu sendiri. Solusi cerdas yang dimaksud dapat dilakukan dengan menerapkan desa cerdas (smart village), yaitu sebuah ekosistem pengembangan desa yang menerapkan konsep teknologi tepat guna, terutama teknologi. Pembangunan desa melalui smart village dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang diimplementasikan pada smart government, smart community dan smart economy.

Salah satu desa di wilayah Provinsi Sulawesi Barat yang sudah memulai inisiasi implementasi smart village adalah Desa Batulaya yang berlokasi di Kecamatan Tinambung dan termasuk dalam kluster perkotaan Kabupaten Polewali Mandar. Pada tahun 2022, pemerintah Desa Batulaya mulai menerapkan konsep smart village dengan meluncurkan inovasi layanan publik berbasis digital “Quick Respons Batulaya/QRB” untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat, khususnya bagi warga yang bermukim jauh dari kantor desa. Akan tetapi, dalam pelaksanaan layanan QRB ini masih terdapat kekurangan yaitu operasional layanan tidak sepenuhnya dilaksanakan secara otomatis karena masih terdapat beberapa tahapan yang dilaksanakan secara manual seperti pembuatan output layanan.

Dalam rangka meningkatkan perwujudan desa batulaya menjadi smart village maka Universitas Negeri Malang menyelanggarakan kegiatan pelatihan “Peningkatan kapasitas pemerintah desa Batulaya, Kabupaten Polewali Mandar dalam pemanfaatan teknologi informasi komunikasi untuk penyusunan basis data pembangunan desa melalui pelatihan kobotoolbox” kegiatan ini diinisiasi oleh Dr. Adib Wahyudi, M.Pd salah satu dosen pada departermen geografi fakultas ilmu sosial universitas Negeri Malang. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 20 – 21 juli 2023 tersebut bertujuan untuk peningkatan kapasitas dan pemahaman pemerintah desa terkait pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi berupa system kobotoolbox yang dilengkapi dengan aplikasi android untuk penyusunan program pembangunan desa.

Kegiatan ini dihadiri oleh perangkat dan perwakilan warga masyakarat Desa Batulaya yang antusias mengikuti pelatihan berdiferensiasi yang digelar Departemen Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang dalam bagian pengabdian kepada masyarakat di Desa Batulaya ,Tinambung, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Jum’at(21/07/2023).